Senin, 08 Oktober 2012

tugas semester 5 OPINI BHS INDONESIA

OPINI BAHASA INDONESIA

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam.


BAB I

A.    Latar Belakang Masalah
Memperhatikan perkembangan zaman, bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga, bahasa Indonesia menjadi sarana budaya dan sarana berpikir masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, peranan bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Mengingat pentingnya peranan bahasa Indonesia, kami sebagai mahasiswa dituntut untuk lebih memahami bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Yang salah satunya adalah mempelajari sejarah perkembangan bahasa Indonesia dari zaman pra kemerdekaan, kemerdekaan, dan reformasi.

B.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana sejarah bahasa Indonesia pada zaman pra kemerdekaan?
2.    Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada zaman kemerdekaan?
3.    Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada zaman reformasi?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

D.    Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini ialah penyusun dan pembaca dapat mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia. dari zaman pra kemerdekaan, kemerdekaan, dan zaman reformasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Pra Kemerdekaan
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Penerimaan tersebut tidak terjadi begitu saja Ada beberapa tahapan proses penerimaan itu membutuhkan waktu yang lama. Tahapannya meliputi :
1).    Masa Pra-1928
Bila dilihat dari sudut pandang sejarah, bahasa Melayu merupakan bahasa perhubungan atau komunikasi sejak abad VII yaitu masa awal bangkitnya kerajaan Sriwijaya. Pada masanya kerajaan Sriwijaya menjadi pusat kebudayaan, perdagangan, tempat orang belajar filsafat, dan pusat keagamaan (Budha) dengan  menggunakan bahasa perhubungannya yaitu bahasa Melayu.
Berdasarkan catatan sejarah, bahasa Melayu tidak saja berfungsi sebagai bahasa perhubungan. Namun, juga digunakan sebagai bahasa pengantar, bahasa resmi, bahasa agama, dan bahasa dalam penyampaian ilmu pengetahuan. Sebagai bahasa pengantar dan alat untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, bahasa melayu digunakan pada perguruan tinggi “Dharma Phala”. Selain itu, bahasa melayu juga digunakan sebagai bahasa penerjemah buku-buku keaagamaan misalnya buku keagaaman yang diterjemahkan ke bahasa Melayu oleh I Tsing.
Bukti lain adalah dengan ditemukannya berbagai prasasti yang menggunakan bahasa Melayu. Prasasti-prasasti tersebut antara lain :
a)    Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683 M.
b)    Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684 M.
c)    Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat, tahun 686 M.
d)    Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai Musi, tahun 688 M.
e)    Inskripsi Gandasuli di Kedu, Jawa Tengah tahun 832 M.
f)    Prasasti Bogor, di Bogor tahun 942 M.
Masuknya agama Islam ke kepulauan nusantara, membuat kedudukan bahasa Melayu semakin penting. Para pembawa ajaran Islam memanfaatkan bahasa Melayu sebagai sarana komunikasi. Di samping itu, pembawa ajaran Islam ikut memperkaya khasanah kosa kata dalam bahasa Melayu.
Abad XVIII, bangsa-bangsa Barat (Belanda) memasuki kepulauan Nusantara. Dalam mendirikan lembaga pendidikan, pemerintah Belanda  mengalami kegagalan sehingga menyebabkan dikeluarkannya SK No. 104/1631 yang antara lain berisi: “…Pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberikan dalam bahasa Melayu.” Selain itu, juga tersusunnya Ejaan Van Ophyusen (tahun 1901) yang merupakan ejaan resmi bahasa Melayu dan diterbitkan dalam Kitab logat Melajoe. Buku ini disusun oleh Charles Andrianus van Ophuysen dengan dibantu oleh Soetan Makmoer dan Mohammad Taib Soetan Ibrahim. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
1.    Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
2.    Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
3.    Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dinamai’, dsb.
Perkembangan bahasa Melayu berikutnya, tampak pada masa kebangkitan pergerakan bangsa Indonesia yang dimulai sejak berdirinya Boedi Oetomo (1908) yang telah menggunakan bahasa Melayu sebagai alat bertukar informasi dan komunikasi antar pergerakan. Hal ini dianggap penting dan perlu, karena dengan itu akan mudah dalam mencapai persatuan dan kesatuan dalam rangka bernasional.
Pada tahun 1908 Pemerintah Belanda mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang banyak membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
Dalam Kongres II Jong Sumatera, diputuskan pemakaian bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan antar jong. Tindak lanjut dari keputusan tersebut adalah dengan menerbitkan surat kabar Neratja, Bianglala dan Kaoem Moeda.
Sebagai puncak keberadaan bahasa Melayu seperti yang diuraikan di atas, maka pada tanggal 28 Oktober 1928 diselenggarakan Kongres Pemuda di Jakarta oleh berbagai Jong. Salah satu hasil gemilang dari Kongres pemuda yaitu dengan dicetuskannya ikrar Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda itu berisi:
(1)     Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia;
(2)  Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku bertanah air yang satu tanah air Indonesia;
(3) Kami putera dan puteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
2).    Masa Pasca-1928
Cetusan ikrar Sumpah Pemuda menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah berubah menjadi bahasa Indonesia.
Perkembangan berikutnya dapat dilihat dengan berdirinya Angkatan Pujangga Baru tahun 1933. Para pelopornya antara lain: Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Amir Hamzah. Angkatan ini tampil dengan  tema : “Pembinaan bahasa dan kesusastraan Indonesia.”
Pada masa itu terjadi krisis terhadap keberadaan bahasa Indonesia. Kaum penjajah (Belanda), berusaha mengganggu keberadaan bahasa Indonesia. Sehingga sejumlah pakar bahasa Indonesia sepakat untuk mengadakan Kongres I Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di Surakarta (Solo) pada tanggal 25-28 Juni 1938. Sejumlah pakar yang ikut ambil bagian dalam kongres tersebut antara lain: K. St Pamoentjak; Ki Hadjar Dewantoro; Sanoesi Pane; Sultan Takdir Alisjahbana; Dr. Poerbatjaraka; Adinegoro; Soekrdjo Wirjopranoto; R. P. Soeroso; Mr. Moh. Yamin; dan Mr. Amir Sjarifudin. Kongres ini membahas bidang-bidang peristilahan, ejaan, tata bahasa, dan bahasa persuratkabaran. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Kongres ini berarti pula sebagai cetusan kesadaran akan perlunya pembinaan yang lebih mantap terhadap bahasa Indonesia.
Pada masa Jepang berkuasa di Indonesia (1 Mei 1942), pemakaian bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa perhubungan antar penduduk, disamping bahasa Jepang dan pelarangan tegas penggunaan bahasa Belanda. Keputusan itu sangat menggembirakan bagi pemekaran bahasa Indonesia dalam rangka bangkitnya. Hal ini terlihat dari munculnya sebuah Angkatan kesusastraan yang dipelopori Chairul Anwar, Idrus, Asrul Sani. Angkatan ini dikenal sebagai Angkatan 45.
Pada tanggal 20 Oktober 1942, dibentuk Komisi Bahasa Indonesia oleh Jepang. Tugas komisi ini adalah menyusun istilah dan tata bahasa normatif serta kosa kata umum bahasa Indonesia. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara tidak langsung semakin mantap dan memperoleh tempat di hati penduduk.

B.    Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kemerdekaan
Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Keesokan harinya yaitu tanggal 18 Agustus ditetapkan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pasal 36 bab XV UUD ‘45 berbunyi: “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”
Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
a)    Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
b)    Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
c)    Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
d)    Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
Peristiwa-peristiwa penting lainnya yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia pada zaman kemerdekaan sampai sebelum masa reformasi antara lain:
1.    Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
2.    Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia H. M. Soeharto, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
3.    Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
4.    Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
5.    Kongres bahasa Indonesia IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
6.    Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
7.    Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
Pada tahun 1953, Kamus Bahasa Indonesia muncul untuk pertama kalinya yang disusun oleh Poerwodarminta. Di kamus tersebut tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000 kata. Pada tahun 1976, Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat penambahan 1.000 kata baru. Pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar bisa dalam Bahasa Indonesia. Dari 23.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000 pada tahun 1988. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah baru di berbagai bidang ilmu.
Pada tahun 1980-an ketika terjadi peledakan ekonomi secara luar biasa, saat produk asing berupa properti masuk ke perkantoran dan pusat perbelanjaan, banyak istilah asing masuk ke Indonesia. Istilah asing marak digunakan sehingga pemerintah menjadi khawatir. Pada tahun 1995 terjadi pencanangan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Nama-nama gedung, perumahan dan pusat perbelanjaan yang berbau asing diganti dengan nama yang berbahasa Indonesia.

C. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Reformasi
Perkembangan bahasa Indonesia masa reformasi, diawali dengan Kongres Bahasa Indonesia VII yang diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut.
a.    Keanggotaannya terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
b.    Tugasnya memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Selain itu sampai tahun 2007, Pusat Bahasa berhasil menambah kira-kira 250.000 kata baru. Dengan demikian, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata umum telah berjumlah 78.000.
Namun, angin reformasi yang muncul sejak tahun 1998 justru membawa perubahan buruk bagi bahasa Indonesia. Kerancuan penggunaan bahasa Indonesia makin marak di era reformasi. Penggunaan bahasa asing kembali marak dan bahasa Indonesia sempat terpinggirkan. Pada zaman reformasi salah satu pihak yang memiliki andil dalam perkembangan bahasa Indonesia adalah media massa baik cetak maupun elektronik. Tokoh pers Djafar Assegaf menuding sekarang ini kita tengah mengalami “krisis penggunaan bahasa Indonesia” yang amat serius. Media massa sudah terjerumus kepada situasi “tiada tanggung jawab” terhadap pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Media massa kini cenderung menggunakan bahasa asing padahal dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Ini menunjukkan penghormatan terhadap bahasa Indonesia sudah mulai memudar. Hal ini disebabkan antara lain oleh perubahan zaman, reformasi yang tidak ada konsep yang utuh, sikap tidak percaya diri dari wartawan, redaktur, pemimpin redaksi dan pemilik perusahaan pers karena mereka cenderung memikirkan pangsa pasarnya, persaingan usaha antarmedia dan selera pribadi. Ada dua kecenderungan dalam pers saat ini yang dapat menimbulkan kekhawatiran akan perkembangan bahasa Indonesia. Pertama, bertambahnya jumlah kata-kata singkatan (akronim). Kedua, banyak penggunaan istilah-istilah asing atau bahasa asing dalam surat kabar. Namun, pers juga telah berjasa dalam memperkenalkan istilah baru, kata-kata dan ungkapan baru seperti KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), kroni, konspirasi, proaktif, rekonsiliasi, provokator, arogan, hujat, makar dan sebagainya. Istilah-istilah tersebut memang terdapat di kamus, tetapi tidak digunakan secara umum atau hanya terbatas di kalangan tertentu saja.
Selain itu, saat ini bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah bahasa Inggris ataupun bahasa gaul. Di kalangan pelajar dan remaja sendiri lahir sebuah bahasa baru yang merupakan pencampuran antara bahasa asing, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah. Bahasa tersebut biasa disebut dengan bahasa gaul. Keterpurukan bahasa Indonesia tersebut umumnya terjadi pada generasi muda. Bahkan sudah ada beberapa kalangan yang beranggapan dan meyakini bahwasanya kaum intelek adalah mereka-mereka yang menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik yang total memakai bahasa asing ataupun mencampuradukkan bahasa asing tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan alasan globalisasi, percampuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing justru semakin marak. Kata-kata seperti “new arrival”, “sale”, “best buy”, “discount”, terpampang dengan jelas di berbagai toko dan pusat perbelanjaan. Media pun ikut mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia yang salah. Malahan tidak sedikit media yang memberikan judul acara dengan kata-kata dalam bahasa asing.
Saat ini penggunaan bahasa Indonesia baik oleh masyarakat umum, maupun pelajar mengalami maju-mundur. Perkembangan teknologi saat ini membuat penyebaran bahasa Indonesia hingga ke pelosok daerah semakin mudah dan berkembang pesat. Bahasa Indonesia semakin dikenal masyarakat. Jika pada awalnya masyarakat Indonesia yang terdiri dari multisuku, multietnis, multiras, dan multiagama susah bergaul antara sesama karena terdapat perbedaan bahasa, kini dengan adanya bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, semua elemen bangsa dapat berkomunikasi dengan yang lainnya. Ini merupakan salah satu bentuk kemajuan dalam bahasa Indonesia. Selain mengalami kemajuan, bahasa Indonesia juga memiliki kemunduran. Akibat pengaruh globalisasi dan pengaruh besar dari negara - negara besar seperti Amerika Serikat, bahasa Indonesia menjadi terpinggirkan. Bahkan dari kalangan masyarakat dan pelajar di Indonesia sendiri. Banyak yang menganggap sepele bahasa Indonesia dan lebih mementingkan bahasa lain seperti bahasa Inggris, bahasa Spanyol, bahasa Arab, bahasa Perancis, bahasa Jerman, bahasa Mandarin dan bahasa lainnya. Pelajar dan para pemuda juga menganggap sepele bahasa Indonesia. Kebanyakan dari mereka mengganggap bahasa Indonesia terlalu kaku, tidak bebas dan terasa kurang akrab. Mereka lebih menyukai bahasa baru yang dikenal dengan bahasa gaul yang merupakan campuran dari bahasa daerah, bahasa asing, dan bahasa Indonesia. Keadaan ini berbalik 180 derajat dari keadaan 78 tahun yang lalu, di saat para pelajar dan pemuda dengan semangat cinta tanah air menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa lainnya seperti Bahasa Belanda ataupun bahasa daerah. Alhasil, akibat pelajar menganggap sepele pelajaran bahasa Indonesia, banyak dari pelajar itu sendiri mendapatkan nilai yang rendah dalam pelajaran bahasa Indonesia. Parahnya lagi, sebagian penyebab banyaknya pelajar yang tidak lulus Ujian Nasional adalah karena mengganggap sepele pelajaran bahasa Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia itu menganggap remeh pelajaran bahasa Indonesia. Pertama, karena masyarakat Indonesia merasa tidak perlu lagi belajar bahasa Indonesia karena mereka sudah berbangsa dan bisa berbahasa Indonesia seadanya. Padahal sebenarnya belum tentu mereka bisa dan mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kedua, karena adanya kemunduran dan kemerosotan ekonomi Indonesia sejak beberapa tahun terakhir sehingga timbul rasa malu berbahasa Indonesia di kalangan masyarakat Indonesia dalam pergaulan internasional. Ketiga, sebagai akibat adanya globalisasi yang membuat timbulnya pengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia dikalangan masyarakat Indonesia.
Sejak zaman reformasi tahun 1998 Bahasa Indonesia mengalami penurunan minat mempelajarinya di beberapa negara di dunia. Minat orang asing belajar bahasa Indonesia menurun akibat kondisi pengajaran bahasa Indonesia belakangan ini menunjukkan gejala penurunan. Gejala penurunan itu baik dari aspek intensitas penyelenggaraan maupun dari segi jumlah peminatnya. Penurunan intensitas penyelenggaraan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain, dari dalam negeri menurunnya minat itu akibat penyelenggaraan pengajaran untuk penutur asing itu sendiri maupun kondisi dari dalam negeri sendiri. Penurunan minat itu terjadi di negara seperti Australia, Belanda, dan Jerman. Hal itu akibat politik di negara tersebut, di Jerman bahkan pelajaran bahasa Indonesia di kampus-kampus peminatnya berkurang. Kalau sampai ditutup program ini, tertutup juga upaya untuk meningkatkan citra Indonesia di sana. Kurangnya minat mempelajari Bahasa Indonesia di beberapa negara diantaranya juga karena kurangnya sumber daya manusia. Namun sejak itu pun ada peningkatan mempelajari Bahasa Indonesia dari negara seperti China, Jepang, AS, Mesir, dan negara Arab, serta negara serumpun berkembang pesat.
Salah satu upaya pemerintah Indonesia mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing, dengan pemasyarakatan alat uji bahasa Indonesia yang disebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Pusat Bahasa juga mencoba mensosialisasikan setiap programnya kepada instansi lain seperti membuka pusat-pusat kebudayaan Indonesia di beberapa negara. Pusat Kebudayaan ini sekaligus sebagai ajang promosi Indonesia pada masyarakat dunia. Saat ini pusat kebudayaan Indonesia itu sudah diupayakan didirikan di Canbera Australia, Los Angles AS, dan Washington DC AS.


BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.    Sejarah bahasa Indonesia pada zaman pra kemerdekaan dibagi menjadi dua tahapan yaitu pertama masa pra-I928 ditandai dengan penggunaan bahasa Melayu pada zaman kerajaan Sriwijaya sampai dengan adanya ikrar Sumpah Pemuda. Kedua, masa pasca-1928 ditandai dengan adanya ikrar Sumpah Pemuda menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah berubah menjadi bahasa Indonesia sampai dengan pada tahum 1942 dibentuk Komisi Bahasa Indonesia oleh Jepang.
2.    Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kemerdekaan dimulai dari tanggal 18 Agustus ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pasal 36 bab XV UUD ‘45 berbunyi: “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia”, sampai dengan diadakannya kongres Bahasa Indonesia kedua sampai ke delapan.
3.    Pada zaman reformasi diawali dengan Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta tanggal 26-30 Oktober 1998. Hingga sekarang cenderung membawa perubahan buruk bagi Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sekarang sudah menjadi bahasa kedua setelah Bahasa Inggris dan bahasa gaul. Selain itu Bahasa Indonesia mengalami penurunan minat mempelajarinya di beberapa negara di dunia seperti Australia, Belanda, dan Jerman. Namun, juga ada peningkatan mempelajari Bahasa Indonesia dari negara seperti China, Jepang, AS, Mesir, dan negara Arab. Saat ini Pusat Bahasa berupaya membuka pusat-pusat kebudayaan Indonesia di beberapa negara. Pusat Kebudayaan ini sekaligus sebagai ajang promosi Indonesia pada masyarakat dunia. Saat ini pusat kebudayaan Indonesia itu sudah diupayakan didirikan di Canbera Australia, Los Angles AS, dan Washington DC AS.

sumber :  http://math070017.blogspot.com/2012/01/makalah-sejarah-perkembangan-bahasa.html

               http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SMART PHONE PERIODE( 2010-2012).

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SMART PHONE PERIODE( 2010-2012).

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, tahun 2010 ini banyak sekali teknologi-teknologi terbaru yang sangat menarik untuk diikuti. diawali dengan munculnya smartphone Google Nexus One sampai rumor hadirnya Operating system dari google, Chromium OS. Apple yang akan meluncurkan iPhone 4G pada akhir juni nanti juga menjadi bagian dari teknologi yang menarik untuk disimak selain keluarnya PC tablet yang akan menggantikan Netbook nantinya.
Jika kita bertanya-tanya, kira-kira apa sih yang ditawarkan dalam perkembangan teknologi di tahun 2010 ini? banyak sekali tentunya. Kita boleh saja menebak-nebak apa saja yang akan hadir dan disuguhkan oleh perusahaan-perusahaan seperti Nokia, Blackberry, Apple, Google dan lain-lain. Berikut ini saya ingin mencoba menggambarkan apa saja yang akan ditawarkan dalam perkembangan teknologi Smartphone di tahun 2010 ini.
1. Konsumsi Daya
Konsumsi daya yang efisien adalah inti dari setiap perangkat mobile. Sampai hari ini teknologi baterai telah memberikan daya tahan lama untuk high-end device seperti Digital Kamera. Konsumsi daya pada Mobile Phones masih dalam tahap awal dimana konsumsi daya yang tidak dapat diperkirakan karena perubahan yang cepat dalam teknologi.
Fitur seperti layar lebar, GPS, HD Video, 3D game, Musik dan aktivitas multitasking akan mengkonsumsi banyak daya. Dengan peningkatan kualitas batrai yang baik serta manajemen penggunaan daya yang baik, akan menjadi kunci utama penjualan Mobile Device di tahun ini. Apalagi jika dikaitkan dengan Green Technology.

2. Fitur Multitasking
Kemampuan sebuah smartphone dalam mengakses banyak fitur di satu waktu, sangat bergantung dengan Sistem Operasi yang tertanam didalamnya. fitur multitasking dimana user dapat mengakses berbagai aplikasi dalam satu waktu, merupakan suatu yang menarik. Misalnya saja kita bisa melihat video sambil berbincang-bincang dengan lawan bicara kita. atau kita bisa mendengarkan mp3 sambil browsing dan chatting.
Multi-tasking ini memang sangat bergantung pada sistem Operasi pada smartphone yang kita gunakan. Multi-tasking akan memerlukan terobosan dalam sistem operasi mobile dan prosesor di dalamnya. Oleh karena itu, tahun 2010 akan melihat lebih fokus pada kemampuan multi-tasking dari Smartphone.
3. GPS
                         Mobile GPS
Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu (wiki). Penanaman GPS pada Smarthone juga menjadi salahsatu dari berbagai macam hal yang akan ditawarkan di tahun 2010. Terbukti dimana kemampuan tracking yang ada pada iPhone, banyak diadopsi oleh beragam vendor lain. Mungkin nantinya teknologi GPS ini dapat mendeteksi dimana kamu berada dan dimana lawan bicara kamu berada. Pernah tau fitur Myloc.me pada UberTwitter? yah mungkin seperti itu nantinya.
4. Augment Reality
Realitas tertambah, atau kadang dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR (''augmented reality''), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi dan menampilkannya dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan (wiki).
Contoh augment Reality bisa dilihat disini
Aplikasi dengan pemanfaatan Augment Reality atau AR ini semakin populer digunakan karena dengan teknologi ini, aplikasi yang digunakan menjadi lebih interaktif dan menarik. Augmented reality yang merupakan upaya untuk “menggabungkan” dunia nyata dan dunia virtual yg dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis.

5. Touch Screen
Bukan hal yang aneh lagi dengan teknologi ini. Sebelum munculnya Smartphone, Touch Screen adalah hal fantasi dan sebuah kemewahan. Smartphone model lama menggunakan stylus dengan layar sentuh yang sangat halus. Sekarang layar sentuh telah menjadi identitas fundamental dari sebuah Smartphone. Hal ini makin diperkuat oleh sentuhan multi-fungsi yang dapat melacak gerakan berbagai sentuhan.
Selain itu, teknologi layar sentuh ini juga menjadi fokus dalam dunia PC Tablet. Dengan banyaknya smartphone terbaru yang bermunculan ditahun ini, teknologi layar sentuh sudah diadopsi dengan baik meski keakuratannya belum begitu maksimal.

6. VoIP
Layanan VOIP memanfaatkan Internet sebagai fasilitator untuk panggilan telepon-melewati jaringan selular yang ada. VOIP Meskipun telah ada sekitar kita selama lebih dari 10 tahun, bukan merupakan hal sederhana jika diterapkan pada telepon selular. Namun perkembangan teknologi mampu menjawabnya pada saat ini. Google Voice misalnya. Walaupun masi banyak kekurangannya namun google voice menjawab kemungkinan penerapan VoIP pada telepon selular. Namun untuk layanan VoIP paling populer, Skype merupakan aplikasi yang sudah diterima dengan baik di Windows Mobile platform.

Dimasukkannya layanan VOIP di Smartphone juga akan memanfaatkan layanan lainnya seperti video telepon yang sudah disajikan dalam banyak IM chatting di PC. Google telah meluncurkan Google Phone  memanfaatkan Google Voice App yang sudah termasuk didalam sistem operasinya. Saat ini, banyak mobile operator selular yang memanfaatkan Google Android dimana user akan menikmati kekuatan dan fleksibilitas layanan VOIP lebih efisien di Smartphone. Net Telepon atau VOIP dan memberikan jalan menuju platform komunikasi baru.

7. Sistem Operasi
Sistem Operasi
Sistem Operasi
Persaingan khusus pada area ini begitu terlihat di tahun ini. Munculnya Maemo5 yang ditanamkan pada Nokia N900, Android 2.1 pada Nexus One dan HTC, iPhone OS 3.0 pada iPhone, Bada pada ponsel Samsung tebaru, Symbian OS 5th edition pada Nokia ataupun Windows Mobile 7 yang akan dikeluarkan tahun ini. Menjadi sebuah persaingan yang sangat ketat dan sangat menarik untuk disimak. Siap pemenangnya? userlah yang akan menjawabnya.
Hal-hal yang disebutkan diatas hanya sebuah argumen dari saya pribadi mengenai hal-hal yang menarik untuk kita simak di tahun ini. Paling tidak kita memiliki gambaran diawal mengenai teknologi di 2010 khususnya untuk Telepon selular.



 Banyak peristiwa menarik terjadi di dunia smartphone
pada tahun 2011-2012. Beberapa di antaranya menjadi perbincangan karena dinilai cukup mengejutkan. Di tengah persaingan pasar smartphone di tahun 2011-2012 yang sangat panas, ada vendor memutuskan untuk melakukan manuver berani agar tetap survive. Bahkan tak sedikit yang justru terpuruk karena terlambat berinovasi atau kelamaan merilis prduk-produk terbaru mereka.

Berikut beberapa peristiwa di jagat smartphone yang jadi sorotan di tahun 2011, yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Buang MeeGo, Nokia Gandeng Windows Phone

Kewalahan menghadapi serbuan handset Android dan iPhone, Nokia berkeinginan memakai OS MeeGo yang dibuatnya bersama Intel. OS MeeGo diharapkan dapat membuat lini smartphone Nokia kembali bertaji. Namun tiba-tiba, Nokia memutuskan menjalin kerja sama eksklusif dengan Microsoft untuk memakai OS Windows Phone. Alhasil, MeeGo pun disingkirkan Nokia menggantungkan harapan utama pada Windows Phone.


2. iPhone 4S Pecahkan Rekor Penjualan
iPhone 4S disambut dengan rasa kecewa oleh sebagian kalangan. Tidak ada perubahan desain sama sekali dari iPhone 4. Meski hardwarenya bertambah baik, namun tidak lebih unggul dari ponsel Android kelas atas. Namun demikian, iPhone 4S tetap sukses memecahkan rekor penjualan tercepat dalam sejarah smartphone Apple. Terjual 4 juta unit dalam 3 hari. Barangkali konsumen tertarik dengan fitur perintah suara Siri, di samping heboh meninggalnya Steve Jobs, sang pionir iPhone.


3. BlackBerry Semakin Terpuruk
BlackBerry pernah menjadi primadona di jagat smartphone. Namun tahun ini, kejayaan mereka pudar dengan cepat. Di kancah smartphone global, market share BlackBerry makin tertinggal dari Android dan iPhone. Terlebih lagi, penjualan komputer tablet BlackBerry PlayBook gagal total. Ketidakpercayaan pada RIM selaku produsen BlackBerry membuat harga saham RIMsempat berada di titik terendah, yang mengakibatkan bisa dibeli murah oleh perusahaan lain.


4. Melesatnya Smartphone Android Samsung
Secara mengejutkan, Samsung mengambil alih tahta Apple sebagai produsen smartphone terbesar di dunia pada kuartal 3 2011. Kesuksesan vendor asal Korea Selatan ini berkat deretan smartphone Android mereka dalam lini Galaxy. Seri Galaxy S II misalnya, telah terjual menembus 10 juta unit dan banyak dipuji performanya. Samsung juga konsissten membanjiri pasar dengan deretan smartphone Android di hampir semua rentang harga.


5. Ice Cream Sandwich Perkuat Dominasi Android
Menjelang akhir tahun 2011, Google menghadirkan versi terkini sistem operasi Android yang diberi nama Ice Cream Sandwich. Android 4.0 ini dirancang dapat bekerja untuk smartphone dan tablet. Dengan berbagai penambahan fitur signifikan, Android 4.0 diprediksi memperkuat dominasi Android di jagat perangkat mobile. Menurut riset Gartner, market share Android secara global di tahun 2011 telah tembus 50%. Manakah prediksi yang bakalan terwujud atau yang kedengarannya mengada-ngada.


sumber :  http://rosidipratama.net/blog/component/content/article/44-opinion/112-hal-hal-yang-menarik-dalam-teknologi-smartphone-2010

             http://www.teknokers.com/2012/01/ini-dia-info-terbaru-persaingan.html

Kamis, 19 Juli 2012

tugas teori organisasi 2

Teori Organisasi Umum 2

Jenis-jenis organisasi berdasarkan tujuan :
Organisasi niaga
Adalah organisasi yang tujuan utamanya adalah untuk mencari keuntungan. Contoh organisasi niaga adalah:
·         Perseroan Terbatas (PT)
            Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya.
·         Perseroan Komanditer (CV)‏
            CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
·         Firma (FA)‏
            Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
Organisasi sosial
            Adalah organisasi yang tujuan utamanya adalah meningkatkan rasa sosial dalam diri anggota organisasi tersebut, diutamakan untuk kepentingan bersama yang biasanya dibentuk oleh anggota masyarakat.
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
·         Jalur Keagamaan
·         Jalur Profesi
·         Jalur Kepemudaan
·         Jalur Kemahasiswaan
·         Jalur Kepartaian & Kekaryaan

Organisasi Regional & International
Organisasi Regional
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Contoh organisasi regional:
·         ASEAN
Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
Macam-macam organisasi internasional
·         UN = United Nation = PBB (1945)
·         UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah   thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.
·         UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945)

Manfaat organisasi berdasarkan tujuannya
 Organisasi niaga
Manfaat dari organisasi niaga adalah dengan organisasi ini masyarakat akan jadi lebih mudah dalam membuka usaha.
Organisasi sosial
Manfaat dari organisasi sosial adalah mempererat tali persaudaraan antar anggota masyarakat sehingga terciptanya suatu tujuan untuk kepentingan bersama.
Organisasi Regional & International
Manfaat organisasi Regional & International adalah terciptanya rasa aman antar warga
Negara. Memupuk rasa persaudaran antar warga negara, bahkan warga dunia.
Struktur organisasi berdasarkan bentuknya
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
·         Bentuk Vertikal.
·         Bentuk Mendatar / horizontal
·         Bentuk Lingkaran / circular
·         Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
·         Bentuk Elliptical
·         Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.

Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucukpimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.

Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucukpimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.

Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucukpimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.

Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips

Bagan Piramid ialah  bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari bawah ke atas.
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
1. Konsep perilaku organisasi

Organisasi

Suatu ketentuan social dari kelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki tugas dan fungsi, masing-masing mempunyai tujuan tertentu dan batasan yang jelas sehingga bias di pisahkan secara tegas dari lingkungan. Organisasi ada dua macam, organisasi formal dan organisasi informal
- sistem kerja sama sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.- Struktur pembagian kerja dan mekanisme kerja antara sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Sikap dan tindakan Imu perilaku organisasi Ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi
4 unsur utama perilaku organisasi
- Pandangan psikologi
- pandangan ekonomi
- pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya- pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan organisasi

Ilmu pendukung
Psikologi ( social / massa / industri ), sosiologi, ekonomi politik

Cara pandang kesisteman

- system tertutup : hasil adalah selalu buah dari suatu usaha dan manusia hanyalah bagian dari mesin organisasi yang kompleks
- system terbuka : kekuatan yang berupa perasaan, norma dan sikap berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam organisasi ( factor lingkungan ikut berperan terhadap perilaku seseorang dalam organisasi ).


Manfaat ilmu perilaku organisasi bagi pimpinan dan anggota organisasi

- Menentukan kebijaksanaan
- Membuat aturan
- Memecahkan masalah


Ruang lingkup ilmu perilaku
- Perilaku manusia dalam organisasi
- Hart & Scott : para ahli punya pra anggapan terhadap perilaku manusia
- Copernicus : matahari pusat jagad raya
- Darwin : evolusi
- BF Skinner : tindakan manusia dipengaruhi lingkungannya
- Machiaveli : lebih baik ditakuti daripada dicintai (autokratis)
organisasi sebagai system social
- organisasi adalah system social, aktivitas organisasi diatur oleh kaidah social dan psikologi
- perilaku organisasi dipengaruhi oleh dorongan kelompok dan individu di dalam organisasians- perlakuan terhadap seseorang berdampak pada lingkungan sosialnya, penolakan terhadap keputusan Karena kelompok social

tugas makalah semester 4 1

ONGKOS DAN PENERIMAAN

A. Macam-Macam Ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.

Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
- Biaya Tetap (Fixed Cost : FC)
yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.
- Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC)
yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.
- Biaya Total (Total cost : TC)
yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
- Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC)
yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.
- Biaya Marginal (Marginal cost : MC)
yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.
- Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC)
biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.
- Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC)
diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :
TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO
AVC = VC : Q ATC = TC : Q
Ongkos produksi dibedakan menjadi :
Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
B. Kurva Ongkos
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan
C. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam penerimaan :
- Total penerimaan (Total revenue : TR)
yaitu total penerimaan dari hasil penjualan outputnya.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
- Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR)
yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
- Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR)
yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
D. Keuntungan Maksimum
Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu : Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Permintaan Pasar dan Perusahaan
Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total
Terbagi menjadi beberapa bagian yaitu diantaranya adalah : Hasil penjualan rata-rata, Hasil penjaulan marginal dan Hasil penjualan total.
Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek syarat dari pemaksimuman keuntungan didalam jangka pendek adalah pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan cara yaitu : Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.

tugas makalah semester 4

makalah teori organisasi umum 2# part 4

II.2.1 Bank Sentral
            Sebagaimana kita ketahui bahwa Bank Sentral di Indonesia Bank Indonesia. Bank Indonesia juga bertindak sebagai Bank Sirkulasi. Fungsi serta tugas Bank Indonesia diatur dengan Undang-undang Nomor 13 tahun 1968, (Undang-undang Pokok Perbankan), yang mana disebutkan bahwa Bank Indonesia adalah milik negara dan merupakan badan hukum. Bank Indonesia dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Gubernur, dan 5-7 orang Direktur yang diangkat oleh Presiden.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1968 tersebut yang menjadi tugas pokok Bank Indonesia adalah :
a.    Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
b.    Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan tarif hidup rakyat.
Tugas pokok tersebut dapat diperinci lagi menjadi :
1.    Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran yang sah.
2.    Sebagai Sentral, Bank Indonesia adalah Bank Pusat bagi bank-bank lainnya.
3.    Sebagai Pemegang kas pemerintah
4.    Bank Sentral sebagai pelaksana kebijaksanaan moneter yang disusun oleh Dewan Moneter yang bertugas membantu pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan moneter, dengan mengajukan patokan-patokan dalam rangka usaha menjaga kestabilan moneter, kesempatan kerja penuh dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Kebijaksanaan Moneter yang dilaksanakan oleh Bank Sentral ada yang bersifat :
a. Quantitative Control Policy (Kebijaksanaan Pengawasan Kuantitas).
b. Qualitative Control Policy (Kebijaksanaan Pengawasan Kualitas).

II.2.2 Bank Umum
            Adalah lembaga keuangan yang menerima deposito/simpanan dari masyarakat (depositor) yang dibayarkan atas permintaan dan memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran uang.
            Pada dasarnya semua bank yang menerima deposito dan memberikan kredit disebut Bank Umum (kecuali Bank Sentral), atau Bank Komersial karena di dalam usahanya mencari keuntungan dari selisih bunga, serta usaha lainnya.
Fungsi Bank Umum
1.    Mengumpulkan dana yang sementara menganggur untuk dipinjamkan pada pihak lain atau membeli surat-surat berharga (financial investment).
2.    Mempermudah di dalam lalu lintas pembayaran uang.
3.    Menjamin keamanan uang masyarakat yang sementara tidak digunakan, misalnya menghindari risiko hilang, kebakaran dan lain-lain.
4.    Menciptakan kredit (created money deposit), yaitu dengan cara menciptakan demand deposit (deposito yang sewaktu-waktu dapat/boleh diuangkan), dari kelebihan cadangannya (excess reserves).
BAB III
TEORI JUMLAH UANG YANG BEREDAR
III.1 PENDAHULUAN
            Pada umumnya JUB dianggap bisa ditentukan secara langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan hubungannya dengan uang inti, yang terdiri dari uang kartal ditambah dengan cadangan yang dimiliki oleh Bank-bank Umum. Perilaku seperti ini berlandaskan pada analisis penentuan JUB secara mekanis,  di mana JUB dihubungkan dengan uang inti lewat angka pengganda. Besarnya angka pengganda ini ditentukan oleh rasio cadangan perbankan dan rasio antara uang kartal dengan uang giral.
III.2 DEFINISI JUB
            Penawaran uang (JUB) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Dalam artian sempit JUB didefinisikan sebagai M1 yang merupakan jumlah seluruh uang kartal yang dipegang anggota masyarakat dan demand deposit yang dimiliki oleh perseorangan pada Bank-bank Umum. (M1 = Kartal + DD). Definisi yang agak luas adalah M2 yang merupakan penjumlahan dari M1 dengan “time deposit = deposito berjangka”. (M2=M1+TD). Sedangkan definisi yang paling luas dikenal dengan M3 yang merupakan penjumlahan dari M2 dengan semua deposito pada lembaga-lembaga keuangan yang lain (nonbank).